Rabu, 27 November 2013

SAMPAH





Sebuah benda atau barang yang sudah tidak terpakai seringkali disebut sebagai sampah. Sampah merupakan bahan – bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga dalam hal pemakaian dan fungsi sebagaimana seharusnya.


Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai berbagai bentuk sampah. Secara garis besar, sampah dikelompokkan kedalam dua kategori yaitu sampah organik dan anorganik. Perbedaan kedua jenis sampah ini terletak pada karakteristiknya. Sampah organik merupakan sampah yang dapat mengalami pembusukan, yaitu dengan bantuan bakteri pengurai. Pembusukan sampah dapat memperkuat penyuburan tanah. Contoh sampah organik diantaranya daun, kotoran ternak, batang pohon, sampah sisa dapur rumah tangga, dan sebagainya. Sampah organik mendominasi bahan pokok pembuatan pupuk kompos. Selain itu sampah organik juga bisa dimanfaatkan menjadi biogas.

Berbeda dengan sampah organik, sampah jenis anorganik merupakan sampah yang tidak bisa diuraikan oleh bakteri pembusuk. Contoh sampah anorganik yaitu kertas, plastik, kain, kaca dan lain sebagainya. Dalam kehidupan sehari – hari dikenal prinsip pengolahan sampah anorganik, yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle. Reduce adalah kegiatan mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah, missal : mengurangi penggunaan kantong plastik dengan membawa keranjang saat berbelanja. Reuse merupakan kegiatan menggunakan kembali benda yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya, contohnya menggunakan botol bekas minuman menjadi botol penyimpan minyak. Recycle adalah pengolahan kembali (daur ulang) sampah menjadi benda atau produk baru yang bermanfaat, contohnya membuat kerajinan dari botol bekas.

Di era modern ini sering kita jumpai gunungan – gunungan aneh tepat dibibir jalan, gang, dan sungai. Tak hanya dikota bahkan didesa pun produksi sampah kian hari semakin mengingkat. Penumpukan sampah ini tentunya menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan manusia, diantaranya banjir, wabah demam berdarah karena tumpukan sampah yang membuat genangan air dimana – mana, tanah longsor dan lingkungan kumuh, dan lain sebagainya.

Sebagai makhluk yang dilangkapi kekayaan pikiran, manusia menciptakan pembangkit listrik tenaga sampah sebagai solusi pemecahan masalah sampah dilingkungannya. Berawal dari penelitian, metode ini akhirnya banyak diminati masyarakat karena dinilai efektif mengurangi jumlah sampah. Prinsip pengolahan sampah pembangkit listrik tenaga sampah ini dimulai dari pemisahan antara sampah organik dan anorganik yang kemudian keduanya mengalami pembakaran dengan suhu tinggi sehingga menghasilkan gas yang selanjutnya digunakan untuk membangkitkan generator yang kemudian menghasilkan listrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar